Tentang Sosok Pemimpin





Dalam falsafah Jawa, seorang pemimpin harus memiliki enam, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan sebagai contoh), Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberikan semangat), Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), Handarbeni (rasa memiliki, bisa juga dimaknai sebagai “satu jiwa&rdquoting..ting!, Hangayomi (melindungi atau menjaga) dan, Hangrungkebi (mbelani atau berani membela).

 Ing Ngarso Sung Tulodo. Maksudnya, seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh baik, bukan malah menjadi penghalang bagi perjalanan organisasi dengan memberikan contoh buruk.
Ing Madyo Mangun Karso. Seorang pemimpin juga harus memberikan semangat kepada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya, bukan malah mengendorkan semangat anggota, sehingga anggota menjadi malas untuk bekerja.
Tut Wuri Handayani. Dorongan prositif sangat dibutuhkan oleh para anggotanya dari seorang pemimpin. Kata-kata seorang pemimpin sangat berpengaruh pada psikologi bawahan atau orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin perlu memperhatikan ucapannya sendiri, karena bisa memberikan dorongan atau malah memberikan beban kepada anggotanya.
Handarbeni. Rasa memiliki akan organisasi dan programnya serta rasa memiliki para orang-orang yang berda di organisasi tersebut. Bisa dimaknai dengan “satu jiwa” antara pemimpin dengan yang dipimpin. Sakit yang dirasakan anggota, maka pemimpin juga ikut merasakan sakit itu. Sedih yang dirasakan anggota, maka pemimpin juga ikut prihatin merasakan kesedihan. Pemimpin harus bisa melihat bahwa anggotanya sedang bingung menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya dan harus segera memberi jalan keluar guna menepis kebingungan tersebut.
Hangayomi. Seorang pemimpin harus bisa melindungi yang dipimpinnya, bukan malah menyia-nyiakan ataupun membentak, menghina, apalagi menyiksa! Perlindungan dari seorang pemimpin sangat diimpikan dan diharapkan oleh para anggota yang dipimpinnya. Hangayomi bisa dimaknai pula sebagai kepandaiana pemimpin dalam membuat anggota yang dipimpinnya mampu bekerja dengan santai, tenang, rileks, dan enjoy. Bukan bagai bekerja rodi, penuh paksaan dan tergesa-gesa. Inti dari makna hangayomi adalah bagaimana pemimpin mampu melindungi anggotanya dari ketertindasan, baik secara fisik maupun psikis.
Hangrungkebi. Ini yang kadang sulit dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu membela. Bukan rahasia bahwa pemimpin lokal atau daerah, banyak yang mencari aman dan selamat sendiri dengan mengkambinghitamkan bawahannya ketika ada kunjungan dari pimpinan wilayah maupun pusat. Mereka tidak membela bawahannya, malah menghancurkan karier bawahannya. Padahal seorang pemimpin layaknya siap menerima segala risiko dalam membela bawahannya.
Keenam sifat tersebut di atas harus seimbang dan dimiliki oleh seorang pemimpin. Jika hanya satu sifat saja tidak dimiliki, maka laju kepemimpinan akan tidak sempurna, dan otomatis pemimpin itu tidak pantas disebut sebagai pemimpin. (OC 6 Jatim)
Editor: Nina K. Wijaya




Leave a Reply

INFO

SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Catatan Mr Agung - Ini adalah Catatan Tentang Computer Dan Perpustakaan, Saya Hobby Otak-Atik Computer Dan Bergelut Di Dunia Maya, Rasa Penasaran Itu Kunci Suatu Keberhasilan Itulah Motivasi Saya Dalam Pengembangan Di Dunia IT Dan Perpustakaan !!

Sekilas Tentang AGUNG

Nama Saya Agung W Kurniawan, Saya Seorang Pengajar Di Sebuah Sekolah Negeri dan Sekaligus Pustakawan Di Wilayah Kabupaten Karanganyar...!!